Rabu, 17 November 2010

Idul Adha , wadah pemersatu umat Islam

Pasti semua udah tau hari ini bertepatan dengan hari apa? Yap! Idul Adha, well.. mungkin juga ada yang protes karena lebarannya kemarin. Okay, okay, itu hanya masalah perbedaan penampakannya bulan aja, tapi sebenernya sama-sama aja dilakukan, nggak merubah arti dari peryaan Idul Adha sendiri..

Ya, kalo kita lihat dari dulu ampe sekarang yang dikurban kambing, domba, sapi, kerbau . okey, memang seperti itu adanya, kenapa? kita balik ke sejarahnya Nabi Ismail yang konon ingin dikurbankan oleh ayahnya sendiri, Nabi Ibrahim,  atas firman dari Allah melalui mimpi, ternyata di situ Allah ingin menguji keimanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail . Ketika waktunya Nabi Ismail akan disembelih , ternyata Allah menukarnya dengan seekor domba, mungkin sedikit cerita awalnya tentang Idul Adha seperti itu .

Terus-terus maknanya Idul Adha apa?
Yap, seperti di cerita tadi. Ada unsur yang namanya Ikhlas . Kenapa harus ikhlas? Ya, karena ada sesuatu dari kita yang mesti kita bagi tanpa ada paksaan. Diterapkannya dengan cara bagi orang-orang yang dinilai mampu agar ikhlas menyumbang atau mengkurbankan yaitu tadi boleh kambing, domba, sapi, atau kerbau. Di sini, orang yang berkurban harus ikhlas.

Kemudian, ada nilai sosialnya, yaitu berbagi dengan sesama. Ya, yang biasanya orang kaya bisa makan daging setiap hari, tapii apa ia orang lain yang nggak kaya bisa makan daging tiap hari ? nggak . Orang-orang yang terbilang cukup nggak ada itu bisa makan daging mungkin hanya setaun sekali, ya, cuma pas Idul Adha begini, jadi Idul Adha bisa membuat kita berbagi dengan sesama. Kalo nggak ada Idul Adha, mungkinkah kita bisa ikhlas mengkurbankan harta kita untuk membeli kambing, domba, sapi, atau kerbau ? rasanya sedikit sekali ada orang yang seperti itu apabila kita tilik pada zaman sekarang  ini yang sifat individualis orang semakin meningkat .

Lalu, ada nilai sosial lain, yaitu sebagai pemersatu . Kenapa begitu ? ini saya lihat dari keadaan di lingkungan rumah saya. Oke, begini. Pada hari-hari biasa, lingkungan rumah saya agak sepi, terlihat aktivitas hanya biasa-biasa saja, sibuk dengan kegiatan masing-masing, termasuk saya yang selalu sibuk kuliah berangkat pagi pulang sore bahkan malam, dengan adanya Idul Adha, semua orang dapat bersatu . Bersatu di sini adalah bisa lebih bersilaturahmi, yang biasanya bertemmu hanya say 'hay' tapi dengan adanya Idul Adha, bisa lebih akrab kembali. Contohnya, Bapak-bapak yang biasanya ketemu hanya Sabtu-Minggu tapi pada saat Idul Adha bisa berkumpul dari pada saat malam takbiran hingga mengolah daging kurban. hoho .



Kira-kira seperti ini ilustrasi sebagai pemersatu yang saya katakan.Hmmmm.. wanna see the pictures more? check this out .


dan ini juga , bapak-bapak dan pemuda yang selalu semangat mencurahkan tenaganya dalam menyukseskan acara Idul Adha di lingkungan rumah saya ..



Well, itu sedikit gambaran tentang perayaan Idul Adha yang diselenggarakan di lingkungan rumah saya. Saya akan kasih satu gambar unik tentang tingkah laku domba sebelum dipotong, hoho

hoho.... what's on your mind, friend ?? hoho. 
Ya , pokoke begitulah keadaan perayaan Idul Adha di rumah saya, sampai kejadian uniknya ada. Pada intinya, di perayaan ini kita harus ikhlas, berbagi bersama, bersilaturahmi. At least, nggak hanya pada saat Idul Adha juga, lhoo, justru pada saat Idul Adha adalah hikmahnya . hho,, 


Regards,

Vajreen :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar